Gambaran Bullying di Sekolah: Fenomena yang Perlu Diwaspadai
Bullying atau intimidasi di sekolah merupakan masalah sosial yang masih sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya merugikan korban secara fisik dan mental, tetapi juga dapat berdampak negatif pada lingkungan sekolah secara keseluruhan. Gambaran bullying di sekolah sering kali melibatkan tindakan intimidasi, penghinaan, dan kekerasan baik secara verbal maupun fisik terhadap korban.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ong, Lim, & Anuar (2019), sekitar 40% siswa di Indonesia mengalami bullying di sekolah. Fenomena ini tidak hanya terjadi di tingkat sekolah dasar, namun juga di tingkat SMP dan SMA. Bullying dapat dilakukan oleh satu individu atau sekelompok siswa yang merasa lebih kuat atau superior dibandingkan korban.
Bullying di sekolah dapat memiliki dampak yang sangat serius bagi korban, seperti menurunnya prestasi akademik, depresi, kecemasan, bahkan dalam kasus yang ekstrem, korban bisa mengalami trauma yang berkepanjangan. Selain itu, bullying juga dapat membuat korban merasa tidak aman dan tidak nyaman di lingkungan sekolah, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kehadiran mereka di sekolah.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya kerjasama antara sekolah, orangtua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Program-program anti-bullying perlu diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan di sekolah-sekolah untuk mencegah terjadinya bullying dan memberikan perlindungan kepada korban.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya bullying di sekolah, diharapkan fenomena ini dapat diwaspadai dan dicegah sejak dini. Semua pihak harus bersatu untuk melawan bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan ramah bagi semua siswa.
Referensi:
Ong, K. M., Lim, J. C., & Anuar, M. S. (2019). A study on bullying among school children. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 9(5), 494-505.