Pendidikan farmasi merupakan salah satu bidang studi yang terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menghadapi tantangan masa depan, Sekolah Farmasi dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Sekolah Farmasi adalah penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya teknologi, proses pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif dan memudahkan mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan. Contohnya adalah penggunaan simulasi dan virtual labs dalam praktikum farmasi, yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan percobaan tanpa harus menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Selain itu, penggunaan teknologi juga memungkinkan adanya pembelajaran jarak jauh atau online learning, yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan waktu luang mereka. Hal ini tentu saja memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam mengatur jadwal belajar mereka.
Tidak hanya itu, Sekolah Farmasi juga melakukan inovasi dalam metode pembelajaran yang lebih aktif dan kolaboratif. Contohnya adalah penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Dengan adanya inovasi-inovasi dalam pendidikan farmasi ini, diharapkan lulusan Sekolah Farmasi akan mampu bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif. Selain itu, inovasi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan oleh para apoteker di masa depan.
Referensi:
1. Setyawati, A. (2019). Inovasi Pendidikan Farmasi Menuju Apoteker Masa Depan. Jurnal Farmasi Indonesia, 10(1), 1-7.
2. Djuhaendi, F. (2020). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Program Studi Farmasi. Jurnal Pendidikan Farmasi Indonesia, 5(2), 89-96.
